Sang Ibu

on Friday 7 November 2008

Wah... Bu Luci... help me...
Sore tadi Bu Luci dateng ke jurusan, ngobrol bentar, dhuhhh ditanyain lagi... sampe mana Rin... bledhuggghh... kaya kepalu rasanya heheh... biasanya jawabku sambil malu-malu; belum maju Bu.. masih seperti yang sebulan lalu... wahhh... baru nyadar aku ternyata dah sebulan lalu ketemu ibu.

Hemm... untungnya Bu Luci bisa mengerti..., perasaanku heheh, jadinya Beliau gak nerusin pertanyaannya. Dhuh...makin malu jadinya.
lalu Bu Luci cerita, Rin, saya kemarin juga gitu lho, di acak-acak laporan penelitianku, masak yang ini kurang kurung, yang itu gak usah kurung... trus kata Beliau, penelitiannya diminta untuk ngasih tanda "Menerima Kekurangan" ... dst..

Hemm ... terus terang saya salut Bu, dan makasih dah memberi saya cerita itu, tentang semangat, tentang usaha yg gak kenal lelah, tentang kepasrahan.. dan tentang keyakinan. Terima kasih hari ini ibu dah mengingatkan saya ttg artinya kesungguhan, ya... saya akan memulainya segera... biar gak kaya cerita preman ... kata Ibu.

Pengen tahu?
Ada seorang pria yang pengen bepergian naik bis. Untuk menghemat uang, dia berpura-pura jadi preman... bwt nakut-nakuti kondektur. Maka naiklah dia sebuah bis yang penuh sesak penumpangnya. Nah, saat kondektur lewat didepan dia dan minta ongkos nya, si pria ini ngomong dengan sok galak"Hei , pak saya ini preman!!" katanya sambil tangannya memberi aba-aba bahwa dia gak mau mbayar. maka berlalulah sang kondektur.
Tapi tak berapa lama sang kondektur lewat lagi di depan si pria dan dia minta uang ongkosnya, dan sekali lagi si preman berkata hal yang sama... hingga kejadian itu berulang sampai tiga kali, dan si pria juga masih melakukan hal yang sama agar lolos dari mbayar ongkos.
Hingga kejadian berulang yang keempat kalinya... kali ini sang kondektur lewat di depan si pria dan berkata, "HEI BANG, MANA ONGKOSNYA...!!!!!" berkata begitu, sang kondektur dengan suara yang menggelegar , mata melotot dan dia tunjukkan lengannya yang berotot. Sang pria masih berkata,"Pak, saya ini preman!!'. "IYA SAYA TAHU, TAPI MANA ONGKOSNYA...!!!!dijwab oleh kondektur lebih menggelegar suaranya...
Akhirnya dengan tergopoh-gopoh sang pria merogoh kantungnya dan mengeluarkan uang sepuuluh ribuan, "ini..ini pak ongkosnya.... tapi... tapi ... saya masih tetap preman kannn....," katanya sambil ketakutan, dan mata brkaca-kaca...

Hehe... Begitu, gak nyambung ya... hemmm, ya udah memang hanya saya yang tahu maksudnya... dan juga ibu tentunya. Sekali lagi makasih Bu, atas semangatnya...

(maaf ceritanya saya tulis dengan bahasa saya..)

0 comments: